Our expertise in the wastewater treatment industry sets us apart as a trusted partner for addressing the challenges of wastewater management. With our knowledge, experience, and commitment to innovation, we strive to deliver sustainable and efficient solutions that benefit our clients, the environment, and the communities we serve.
Kami berpengalaman dalam menyediakan water intake system yang tepat untuk keperluan Anda. Water intake system atau sistem penerimaan air merupakan langkah awal dalam keperluan air perusahaan Anda. Kami akan sesuaikan kekuatan pompa, jumlah air, dan kualitas air dari sumber air hingga ke penampungan.
Dengan prinsip mensirkulasikan air laut sebagai pendingin utama dari area inlet water intake menuju kondensor menggunakan pompa sirkulasi (Circulation Water Pump/CWP). Setelah dari kondensor air laut dialirkan ke outfall menuju lautan lepas.
Anda pasti memerlukan air yang bersih dan berkualitas. Air yang diambil dari sumber air, harus melalui clarification filter untuk membersihkan air. Kami mampu menyediakan filter air yang berfungsi untuk membersihkan air dari kotoran yang sangat kecil, kuman, bakteri dan zat-zat lain yang ukurannya sangat kecil yang mengkontaminasi air. Clarification Filter kami siap digunakan untuk menjernihkan air dari sumber mana pun.
Filter ini digunakan untuk pemisahan zat padat dengan kuantitas kecil dan menghasilkan zat cair yang bening. Klarifikasi berbeda dengan penapisan karena pori medium filter ini jauh lebih besar dari diameter partikel maka harus dipisahkan.
Flokulasi adalah proses lambat yang bergerak secara terus menerus selama partikelpartikel tersuspensi bercampur di dalam air, sehingga partikel akan menjadi lebih besar dan begerak menuju proses sedimentasi. Ide dasar dari flokulasi adalah untuk mengendapkan flok-flok dengan penambahan flokulan.
Flokulasi merupakan suatu kombinasi pencampuran dan pengadukan atau agitasi yang menghasilkan agregasi yang akan mengendap setelah penambahan flokulan. Flokulasi adalah proses fisika yang mana air yang terpolusi diaduk untuk meningkatkan tumbukan interpartikel yang memacu pembentukan partikel-partikel besar sehingga dalam waktu 1-2 jam partikel-partikel tersebut akan mengendap. Proses flokulasi dalam pengolahan air bertujuan untuk mempercepat proses penggabungan flok-flok yang telah dibibitkan pada proses koagulasi. Partikel-partikel yang telah distabilkan selanjutnya saling bertumbukan serta melakukan proses tarik-menarik dan membentuk flok yang ukurannya makin lama makin besar serta mudah mengendap.
Segala kotoran dalam air akan terfilter dengan baik. Gusse telah banyak mengerjakan pekerjaan Water Filter. Tak hanya itu, Gusse juga memiliki water filter sendiri yang dibuat khusus untuk menyaring kotoran-kotoran dari sumber air sebelum masuk ke dalam penampungan milik Anda. Tak ada lagi kotoran, endapan dan zat-zat padat lainnya yang larut maupun tidak dalam air yang akan Anda gunakan.
metode penyaringan untuk menyaring air baku (air tanah atau air PAM) dari kotoran (berupa lumpur, lumut atau endapan lainnya), zat-zat yang merugikan seperti zat besi, mangan dan kapur, warna serta rasa agar air dapat digunakan dan memenuhi standar air bersih yang layak pakai.
Sedangkan untuk proses pencucian (Backwash) dilakukan apabila media yang ada tersebut sudah cukup jenuh, dimana parameter tersebut bisa dilihat daru tekanan atau filtrate yang dicapai.
Mikrofiltrasi (MF) adalah proses fisik untuk menghilangkan berbagai padatan tersuspensi dari air melalui membran. Alat ini sering kali digunakan bersamaan dengan proses filtrasi lainnya, seperti ultrafiltrasi dan reverse osmosis.
Ukuran pori filter yang digunakan dalam mikrofiltrasi adalah sekitar 0,1 mikron. Bakteri dan padatan adalah satu-satunya elemen yang dapat dihilangkan dengan mikrofiltrasi. Aplikasi khas dari sistem ini dapat berupa:
Perawatan awal dari proses pengolahan air lainnya.
Digunakan untuk beberapa jenis pengolahan limbah untuk mengurangi kekeruhan.
Ultrafiltrasi adalah jenis filter yang memiliki ukuran pori terukur 0,01-0,02 mikron dan standar ukuran pori konsisten. Ini merupakan proses filtrasi membran yang menggunakan membran ultrafiltrasi sebagai filter.
Sebagian besar membran ultrafiltrasi terbuat dari asetat berserat atau bahan polimer dengan sifat yang sebanding. Beberapa fungsi dari ultrafiltrasi, seperti pemisahan dari konsentrasi zat terlarut dalam larutan obat dan memisahkan suspensi koloid yang sulit larut.
Berdasarkan perbedaan tekanan, ultrafiltrasi diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu filtrasi membran ultrafiltrasi yang memiliki kisaran ukuran pori nominal 0,01–0,02 µm dan filtrasi membran mikropori yang memiliki kisaran ukuran yang lebih besar dengan pori 0,02–10 µm. Kegunaan Ultrafiltrasi, yaitu:
Mampu mengolah air limbah.
Pemisahan proses kimiawi.
Penyaringan koloid.
Menyaring bakteri tertentu dengan ukuran yang lebih besar.
Nanofiltrasi adalah proses pemisahan ketika ultrafiltrasi dan mikrofiltrasi tidak dapat mengolah suatu zat cair. Alat ini secara ekonomis dapat menghasilkan proses pemisahan yang sangat menguntungkan.
Namun, nanofiltrasi belum mampu mengolah mineral terlarut, warna, dan salinitas air, sehingga air yang diolah (permeate) masih mengandung ion monovalen dan larutan dengan pengotor berat molekul rendah seperti alkohol.
Pengolahan nanofiltrasi umumnya menggunakan membran dengan dimensi dari 0,01 mikron hingga 0,001 mikron
Anda miliki kebutuhan air yang lebih kompleks? Kami akan bantu anda dengan penciptaan Advance System. Advance system merupakan water system yang lebih kompleks yang disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Sistem yang kompleks namun dapat beroperasi dengan mudah dengan hasil air yang bersih dan berkualitas.
Vitae sem hendrerit sociis dignissim. Quis sit ut dolor porta. Adipiscing vel quis iaculis vitae lobortis justo. Dapibus cursus aliquet faucibus sem amet nulla aliquam. Et maecenas varius viverra odio. At elit lectus tristique at. Commodo imperdiet egestas auctor tellus. Vulputate vitae sit lobortis et dignissim. Libero id egestas odio aliquam mi.
Water Softener
Water softener yaitu sebuah metode atau proses dengan fungsi untuk menurunkan konsentrasi magnesium, kalsium dan juga ion lainnya yang berkategori hard water. Dalam hal ini hard ion bisa mengakibatkan berbagai macam efek yang tak diinginkan seperti sulitnya terbentuk busa pada sabun dan menyebabkan timbulkan Limescale yakni kerak putih pada pipa air panas boiler maupun ketel. Proses pelunakan air atau water softening merupakan sebuah poses untuk dapat menyaring/memfilter tingkat kesadahan pada air atau hardness. Di mana salah satu contoh akibat tingginya hardness ini yaitu bisa mengakibatkan kerusakan yang terjadi dalam tangki uap, boiler maupun sistem pengolahan yang lainnya. Adapun filter water softener di sini adalah alat yang berperan menyerap kadar atau kandungan kapur seperti magnesium dan kalsium. Biasanya tabung softener sendiri didalamnya terdapat resin kation, yang nantinya menarik ion-ion seperti magnesium, kalsium, besi dan sebagainya serta melepaskan ion natrium. Bagi Anda yang tinggal di daerah pegunungan tentunya air yang dikonsumsi atau digunakan untuk mencuci kemungkinan besar mengandung kapur dengan kadar yang tinggi. Dalam hal ini air dengan kandungan kapur tersebut lebih mudah menyebabkan timbulnya kerak, membuat pakaian putih lebih mudah kusam serta bisa digunakan untuk memasak menyebabkan kerak pada panci sehingga membutuhkan gas elpiji lebih banyak.
Selain kasus di dalam rumah, juga kasus-kasus di dunia industry misalnya saja industri farmasi, tekstil dan sebagainya yang memerlukan air murni untuk proses pada boiler sehingga membutuhkan filter softener sebagai alat untuk penyerapan kapur untuk menghindari dampak buruk yang terjadi oleh karena akibat air tersebut memiliki kesadahan yang tinggi. Metode yang dimanfaatkan biasanya mengandalkan cara penyerapan ion Mg2+ dan Ca2+ yang terkandung dalam air. Adapun proses yang dipakai yaitu dengan mengikat ion-ion tersebut pada sebuah molekul sehingga menghilangkan kemampuan ion tersebut dalam membentuk scale atau kerak maupun mengganggu kinerja dari deterjen. Penghilangan ini dapat dicapai melalui metode presipitasi dan pertukaran ion.
Terdapat beberapa proses dalam sistem water softener meliputi, proses filtrasi, proses backwashing, proses regeneration, dan proses fast rinsing.
Demineralization
Demin plan merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk menghasilkan air demin. Air demin adalah air yang dimana tidak ada kandungan mineral di dalam air tersebut atau banyak juga yang menyebut air demin merupakan air murni atau air kosong.
Dalam skala industri, air memiliki peranan penting, yakni sebagai bahan utilitas. Air dibutuhkan mulai dari air proses, air pendingin, air sanitasi, dan air boiler. Air sebagai umpan boiler pada umumnya diambil dari air sumur, air sungai, air hujan, atau air laut yang sudah melalui pemrosesan lebih lanjut. Kerak pada mesin boiler
Untuk kebutuhan industri, adanya kontaminan atau pencemar dalam air memang menjadi faktor yang perlu diperhatikan. Dimana keberadaaan kontaminan bisa menimbulkan masalah serius.
Mulai dari korosi, kerak, hingga carry over. Oleh karena itu, air yang akan digunakan wajib merupakan air yang sesuai spesifikasi alias sudah melalui proses pemurnian. Minimal bebas dari kandungan Mg (magnesium) dan Ca (kalsium).
Dalam industri misalnya industri petro kimia, aplikasi air demineral atau air tanpa kandungan mineral menjadi kebutuhan pokok. Air Demineral diperlukan sebagai umpan ke boiler atau ketel uap seperlu menghasilkan steam guna menggerakkan pompa turbin.
Sehingga bisa dikatakan air bebas mineral mempunyai peran dan fungsi vital. Dimana steam diperoleh dari proses perubahan fase air menjadi uap air.
Seperti yang disebut sebelumnya, air dari alam bebas kaya kandungan mineral. Kadar tinggi magnesium dan kalsium dalam air berpengaruh pada nilai kesadahan air yang memicu kerak pada boiler.
Alhasil efisien energi akan menurun. Karenanya air termasuk salah satu senyawa bersifat korosif, terutama pada unsur logam jenis tertentu. Hal ini karena mineral-mineral dalam air yang digunakan sebagai umpan boiler dianggap sebagai racun yang mesti dibuang. Dalam kondisi inilah pengaplikasian air demineral dibutuhkan. Ada beberapa kelebihan air demin atau air aquades yang perlu diketahui. Diantaranya yaitu
Bebas dari kandungan mineral berbahaya, sehingga aman dikonsumsi. Terlebih bila mengingat risiko mineral dalam air bila menumpuk dalam tubuh dapat memicu kerusakan organ dalam.
Air demineral Sangat dianjurkan untuk dikonsumsi bagi penderita penyakit tertentu yang harus membatasi asupan mineral. salah satunya adalah untuk orang yang mengalami gagal ginjal.
Air Demin atau air aquades tidak memiliki kandungan magnesium dan kalsium, sehingga dapat digunakan sebagai umpan ke boiler tanpa perlu khawatir risiko ketel uap berkerak atau korosi.
Proses pemurnian pada air demineral yang relatif lebih mudah, dalam hal ini ada banyak cara yang bisa dilakukan.
Proses pemurnian menggunakan alat yang mana dalam proses instalasinya tidak membutuhkan terlalu banyak ruang, terutama bila memilih demin system yang menggunakan ion exchange untuk menghasilkan air demineral.
Mix Bed Polisher
Mixed bed adalah metode pertukaran ion atau water deionisation yang berfungsi untuk menghasilkan air murni dengan kandungan mineral rendah (mendekati air murni). Mixed bed resin ini sifatnya sebagai mixed bed polisher, artinya sebagai unit terakhir. Untuk itu air baku harus dari reverse osmosis atau demineralizer anion cation.
Fungsi utama dari system mixed bed resin adalah untuk menurunkan tingkat conductivity air (micro siemens). Pada industri yang lebih spesifik, akan menggunakan satuan resistivity. Berbeda dengan conductivity semakin kecil semakin baik, sedang resistivity (mega ohms) semakin tinggi nilainya semakin baik.Proses mixed bed resin saat operasional sama halnya dengan proses filter pada umumnya. Saat air mengalir pada lapisan resin anion dan cation (resin mixed bed) ini kontaminan ioniknya bertukar dengan ion H dan OH. Karena sudah hilangnya ion kontaminan ionik dari air, maka menghasilkan air murni.
Kapasitas penukaran ion ada batasnya, sehingga ketika kapasitas tukarnya “habis”, maka saat inilah membutuhkan REGENERASI. Sebelum proses regenerasi, maka resin harus bersih dari kotoran. Untuk itu perlu adanya tahapan backwash dan rinse sebelumnya.
Proses mixed bed selanjutnya, caustic (NaOH) masuk melalui aliran bawah. Sedangkan Asam (HCl) masuk melalui header regeneran upflow. Pipa hub kolektor akan mengalirkan sisa basa dan asam untuk membuangnya.
Setelah regenerasi, harus melakukan pembilasan lambat dan lanjutkan bilas dengan air produk. Setelah regenerasi, cek kualitas air benar sudah sesuai (< 1 microsiemens atau standar terbaik). Apabila belum tercapai, lakukan pembilasan atau flushing ke saluran drain.
Reverse Osmosis (RO)
Reverse osmosis (RO) adalah proses pengolahan air yang membutuhkan tekanan relatif tinggi. Meskipun dalam beberapa kasus dapat digunakan pada tekanan rendah yang menghemat energi dan menghasilkan air murni yang dapat menyaring bahkan zat molekul terkecil.
Molekul terkecil yang dimaksud tidak dapat diolah dengan mikrofiltrasi, ultrafiltrasi. dan proses nanofiltrasi. Bagian mesin ro memiliki kemampuan untuk mengurangi semua kontaminan padat terlarut dan tersuspensi. Seluruh kontaminan yang tertahan akan mengalir menjadi concentrate water, sedangkan air yang berhasil lolos melalui filter reverse osmosis membran semipermeable akan mengalir melalui permeate water. Reverse osmosis biasanya digunakan dalam proses desalinasi air laut.
Electro De ionization (EDI)
electrodeionization (EDI) merupakan salah sata tekonologi pemurnian air dengan hasil yang di dapatkan adalah high purity water. Teknologi EDI merupakan teknologi yang kini banyak diminati. Pemurnian air dengan menggunakan EDI ini berlangsung tanpa bahan kimia. Dalam proses pengolahannya, air inlet akan mengalir melalui lapisan resin anion dan kation sehingga air yang keluar dari blok sistem EDI menjadi high purify water. Kemudian ion yang telah tertukar dengan resin akan di tarik menuju katoda anion-kation menggunakan aliran listrik. Sehingga, dengan penjelasan tersebut proses regenerasi resin dari sistem EDI ini tidak lagi menggunakan bahan kimia seperti teknologi resin konvensional. Resin selain berfungsi sebagai agen penangkap ion-ion dalam air inlet tetapi juga menjadi jembatan ion menuju elektroda kation-anion.
Apa Keuntungan menggunakan electrodeionization daripada Mixed bed Ion Resin? Ada beberapa alasan untuk menjadikannya pertimbangan sebagai berikut :
a) Hasil produksi electrodeionization yang konsisten : tidak seperti Mixed bed semakin mendekati waktu regenerasi biasanya kualitas sedikit berubah.
b) Operasional electrodeionization bisa terus menerus : saat pergantian media dan regenerasi maka sistem harus diberhentikan.
c) Biaya sistem electrodeionisation sangat effective : Asumsi kapasitas 1,8 M3/Jam beroperasional selama 8 jam, hanya membutuhkan 300 Vdc @ 2 ampere = 4.8 kWH. Biaya per 8 jam : 4.8 kWH @ Rp. 1500 = Rp. 7.200
d) Sistem electrodeionisation tidak ada limbah berbahaya : air rejection (dari concentrate) setara hanya 2% saja. Dan bukan limbah, bahkan bisa menggunakannya untuk keperluan lain.
e) Tidak menggunakan bahan kimia, sehingga mengurangi biaya dan risiko
f) Sistem electrodeionization membutuhkan sedikit ruangan tempat.
g) Kapasitas bisa di upgrade dengan mudah, bahkan bisa sampai 200 M3/Jam : Upgrade kapasitas dengan mudah, karena hanya menambahkan modul. Catatan : apabila pemipaan, power dan instrumentation masih mendukung.
Kami memilki sistem Waste Screening yang dapat membantu Anda dalam memilah bahan sisa sesuai dalam kategorinya. Waste Screening yang mudah, cepat akan membantu pekerjaan Anda jadi lebih efektif dan efisien. Waste Screening yang baik juga akan menciptakan lingkungan yang lebih baik dan jauh dari kontaminasi yang berbahaya.
Eu malesuada tincidunt orci, tellus ullamcorper sed. Integer nibh aenean odio senectus. Ultrices varius duis varius auctor quam placerat nisi, velit tellus. Consequat leo cursus amet ac elit venenatis pharetra vel praesent. Id diam odio tincidunt massa varius.
Automatic Bar Screen
Automatic bar screen merupakan salah satu jenis alat screening dimana screen dikendalikan secara otomatis melalui panel kontrol. Dengan adanya otomatisasi ini maka pihak user atau pengguna bisa meminimalisir human eror. Padatan-padatan kasar seperti sampah plastik, dauh, ranting, dan sejenisnya akan tertahan di bagian screen yang kemudian tersapu menuju bagian luar screen. sampah secara manual bisa ditampung dalam karung-karung sampah sedangkan air akan lolos melewati screen.
Bar Screen
Bar screen merupakan alat screening atau penyaring yang digunakan untuk memisahkan agregat yang berukuran makro dari air. Bar screen jenis ini dipasang secara manual sehingga operator harus melakukan pembersihan secara berkala dan melakukan pengecekan terhadap sumbatan yang mungkin terjadi pada screening. Air yang telah terpisah dengan agregat akan mengalir lolos. Screen ini biasanya dibuat dari bahan steel atau stainless steel yang dipasang sejajar menjadi bentuk barisan horizontal.
Basket Screen
Basket scren merupakan alat screening atau penyaring yang digunakan untuk memisahkan agregat makro dengan air. Penggunaan barscreen biasanya diletakkan pada aliran jung pipa sebelum memasuki bak terbuka atau bak tertutup. Secara berkala operator harus melakukan pengecekan terhadap volume agregat yang tertahan di bagian screen. Bahan pembuatan bar screen bisa terbuat dari steel maupun stainless steel. Bentuk dari basket screen ini berbentuk seperti keranjang dimana diseluruh permukaan keranjang tersebut terdapat lubang-lubang sebagai tempat mengalirnya air.
Rotary Drum Screen
Rotary drum screen merupakan alat penyaring yang digunakan untuk memisahkan padatan-padatan dengan ukurang sedang. Alat ini digerakkan oleh motor yang terpasang di bagian sisi screen. Air akan lolos melewati screen menuju bagian bawah screen sedangkan padatan akan diarahkan menuju salah satu bagian screen yang lebih rendah. Alat ini berjalan secara otomatis sehingga operator tidak perlu mengecek terlalu sering (low maintenance and human eror).
Comunitor Screen
Communitor screen adalah alat yang dipasang untuk menghancurkan agregat besar menjadi ukuran yang lebih kecil. Biasanya alat ini di bagian saluran air yang dilewati oleh padatan yang mudah hancur.
Fat, Oil, and Grase (FOG) menjadi masalah yang banyak menganggu dalam pengolahan wastewater. FOG yang tidak ditangani dapat merusak fasilitas wastewater treatment seperti menyumbat pipa. Gusse akan menangani permasalah FOG untuk anda. Kami memiliki sistem dan pengalaman yang baik untuk menyelamatkan perusahaan anda dari masalah FOG.
Eu malesuada tincidunt orci, tellus ullamcorper sed. Integer nibh aenean odio senectus. Ultrices varius duis varius auctor quam placerat nisi, velit tellus. Consequat leo cursus amet ac elit venenatis pharetra vel praesent. Id diam odio tincidunt massa varius.
Grease Trap
Grease trap merupakan alat yang dipasang untuk menjebak minyak dan lemak. Minyak dan lemak yang berada di bagian permukaan air di alirkan dalam tangki bersekat. Air diambil di bagian bawah tangki tersebut dengan pipa yang terkoneksi antar bak. Minyak yang mengapung di bagian atas harus dibersihkan dan diambil secara manual. Proses pengambilan harus dilakukan secara rutin untuk menghindari terjadinya penumpukan minyak dan lemak di bagian permukaan air.
Oil Skimmer
Oil skimmer merupakan alat yang digunakan untuk mengambil minyak dan lemak yang mengapung di bagian permukaan air. Biasanya alat ini dipasang dalam sebuah bak atau tangki terbuka dimana akses pemberihan secara manual tidak memungkinkan. Oil skimmer ini bekerja secara otomatis. Minyak dan lemak dari permukaan air akan dihisap ke bagian dalam oil skimmer yang kemudian akan di pompa menuju bak menampungan minyak dan lemak di bagian luar tangki. Oil skimmer dapat digerakkan menuju bagian yang diinginkan.
Masalah suspended solid dalam wastewater akan kami selesaikan dengan baik. Kualitas air dapat dilihat dari kandungan suspended solid di dalamnya. Suspended solid harus dibersihkan untuk mendapatkan air yang aman dan bersih. Gusse memiliki beragam cara untuk membantu Anda mengatasi masalah suspended solid. Menggunakan sedimen atau water filter, Gusse akan susun sistem wastewater treatment yang cocok untuk Anda.
Eu malesuada tincidunt orci, tellus ullamcorper sed. Integer nibh aenean odio senectus. Ultrices varius duis varius auctor quam placerat nisi, velit tellus.
Clarifier
Clarifier merupakan tangki pengendap. Tangki clarifier umumnya dipasang setelah tangki koagulasi dan tangki flokulasi. Fungsi dari clarifier adalah memisahkan lumpur dengan air bersih dengan menggunakan konsep pengendapan. Lumpur yang memiliki densitas lebih berat dibandingkan dengan densitas air akan mengendap di bagian bawah tangki. Sedangkan air akan mengalir di bagian permukaan tangki untuk diproses lebih lanjut. lumpur yang mengendap di bagian bawah nantinya akan dihisap oleh pompa untuk kemudian dialirkan menuju tangki penampungan lumpur. terdapat bebereapa bentuk clarifier yaitu bulat dan kotak. Pemilihan bentuk dan jenis clarifier ditentukan oleh karakteristik air yang akan diolah.
Dissolve Air floation
Dissolved air Flotation (DAF) merupakan sebuah sistem yang memisahkan suspended solid yang telah melalui proses koagulasi-flokulasi dengan cara mengapungkan lumpur ke bagian permukaan air. Biasanya DAF akan dipilih jika densitas lumpur dan air hampir memiliki nilai yang sama, sehingga lumpur akan melayang-layang dan susah diendapkan di bagian bawah tangki. Maka pemilihan DAF merupakan keputusan yang tepat. Dalam sistem DAF terdapat sistem yang difungsikan untuk membuat gelembung-gelembung micro yang bertugas membawa lumpur ke bagian permukaan air. Lumpur yang telah terapung akan disapu oleh scrapper yang terpasang di bagian atas. Lumpur di sapu menuju tangki penampungan lumpur yang dipasang di salah satu sisi tangki DAF. Air yang telah terpisah dengan lumpur akan mengalir ke bagian bawah tangki untuk selanjutnya mengalir ke proses selanjutnya.
Thickener
Thickener merupakan alat yang digunakan untuk memadatkan lumpur yang terbentuk. Biasanya tangki thickener di pasang dalam sistem pengolahan lumpur. Lumpur yang tadinya encer dipadatkan dalam unit thickener dengan bantuan bahan kimia flokulan. Flokulan dan lumpur encer di aduk dengan menggunakan mixer yang terhubung dengan panel kontrol. Sehingga dalam penerapannya alat ini bisa difungsikan secara otomatis.
Biological treatment menjadi pilihan yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi permasalah wastewater. Menggunakan mikroorganisme, material-material yang mengontaminasi air akan diatasi secara natural. Gusse menyediakan biological treatment yang berkualitas demi hasil yang berkualitas pula.
Eu malesuada tincidunt orci, tellus ullamcorper sed. Integer nibh aenean odio senectus. Ultrices varius duis varius auctor quam placerat nisi, velit tellus. Consequat leo cursus amet ac elit venenatis pharetra vel praesent. Id diam odio tincidunt massa varius.
Extended Aeration
Extended Aeration merupakan Proses lumpur aktif dimana menjadi proses pengolahan air limbah yang paling banyak digunakan. Seperti diketahui, mikroorganisme yang tumbuh tersuspensi digunakan untuk menguraikan limbah dengan menggunakan sistem aerasi dan oxygen yang cukup untuk kelangsungan hidup mikroorganisme yang ada. Metode aerasi dapat digunakan dengan beberapa metode seperti menggunakan sistem blower yang dipadukan dengan diffuser dan menggunakan sistem Aerator
Sistem extended aeration bekerja dengan menyediakan kondisi ideal untuk bakteri aerob dan mikroorganisme lainnya; mikroorganisme ini kemudian menguraikan kontaminan biologis dalam limbah mentah. Instalasi pengolahan air Limbah (IPAL) menyediakan lingkungan yang tepat, oksigen yang cukup dan unsur-unsur lain yang memungkinkan bakteri untuk mengkonsumsi bahan organik dan untuk hidup dan berkembang biak di dalam pabrik pengolahan. Dengan cara ini bakteri aerob dan mikroba menguraikan limbah dan limbah menjadi bentuk yang stabil – bebas bau dan gangguan.
Ruang aerasi adalah bagian penting di mana 90% dari perawatan terjadi. Proses ini beroperasi di bawah teori berikut: Limbah dalam air limbah domestik umumnya organik (biodegradable), yang berarti bahwa mikroorganisme aerobik dengan adanya oksigen dapat menggunakan bahan organik sebagai sumber makanan mereka. Di alam, jika limbah dibuang tanpa diolah ke sungai, bakteri di sungai akan menguraikan limbah dan menguras kadar oksigen terlarut ke titik yang dapat membunuh semua kehidupan air di sungai. Serupa dengan alam, dalam sistem pengolahan aerasi yang diperpanjang, udara (29% oksigen) diperkenalkan oleh blower dan bakteri tumbuh untuk memakan limbah yang masuk. Bakteri di tangki aerasi menguraikan limbah untuk membentuk lumpur tersuspensi. Cairan dalam ruang aerasi, yang disebut mixed liquor, akan memiliki konsistensi milkshake tipis dan warna coklat mirip kopi dengan krim. Namun, perlu dicatat bahwa warna akan bervariasi dari satu sistem ke sistem lainnya tergantung pada jenis limbah.
Aerobic/Anaerobic Biofilter
Proses pengolahan air limbah dengan biofilter secara garis besar dapat dilakukan dalam kondisi aerob, anaerob atau kombinasi anaerob dan aerob. Proses aerobik dilakukan dengan kondisi adanya oksigen terlarut di dalam reaktor air limbah. Sedangkan proses kombinasi anaerob dan aerob merupakan gabungan proses anaerob dan proses aerob. Namun dengan menggunakan kombinasi proses biofilter anaerob-aerob maka akan dapat dihasilkan air olahan dengan kualitas yang baik dengan menggunakan konsumsi energi yang lebih rendah. Sebelum memasuki reaktor, air limbah dikumpulkan di dalam bak ekualisasi kemudian dipompa ke bak pengendap awal untuk mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran organik tersuspensi.
Bak pegendapan disini juga berfungsi sebagai bak pengontrol aliran, serta bak pengurai senyawa organik yang berbentuk padatan, pengurai lumpur (sludge digestion) dan penampung lumpur.Air limpasan dari bak pengendap awal selanjutnya dialirkan ke reaktor biofilter anaerob. Di dalam reaktor biofilter anaerob tersebut diisi dengan media dari bahan plastik tipe sarang tawon. Reaktor biofilter anaerob terdiri dari dua buah ruangan. Penguraian zat-zat organik yang ada dalam air limbah dilakukan oleh bakteri anaerobik atau fakultatif aerobik.
Setelah beberapa hari beroperasi, pada permukaan media filter akan tumbuh lapisan film mikro-organisme. Mikroorganisme inilah yang akan menguraikan zat organik yang belum sempat terurai pada bak pengendap. Pada reaktor biofilter anaerob terdapat penguraian polutan organik seperti BOD, COD, dan TSS. Kemudian polutan organik ini akan terurai menjadi gas metan dan gas karbondioksida. Air limpasan dari reaktor biofilter anaerob dialirkan ke reaktor biofilter aerob. Perlakuan yang sama juga dilakukan pada reaktor biofilter aerob yaitu pemberian media berbahan plastik berupa sarang tawon. Pada reaktor aerob terjadi proses aerasi sehingga mikroorganisme yang ada akan menguraikan zat organik yang ada dalam air limbah serta tumbuh dan menempel pada permukaan media. Dengan demikian air limbah akan kontak dengan mikroorgainisme yang tersuspensi dalam air maupun yang menempel pada permukaan media yang mana hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi penguraian zat organik.
Dengan proses yang terjadi pada reaktor biofilter aerob maka polutan organik akan diurai menjadi air dan karbondioksida, amoniak akan teroksidasi menjadi nitrit selanjutnya akan menjadi nitrat sedangkan gas hidrogen sulfida akan diubah menjadi sulfat. Kemudian air limpasan reaktor biofilter aerob dipompa kedalam bak pengendap akhir. Setelah itu air dialirkan ke bak biokontrol dan selanjutnya dialirkan ke bak kontaktor khlor untuk proses disinfeksi. Di dalam bak kontaktor khlor ini air limbah dikontakkan dengan senyawa khlor untuk membunuh mikro-organisme patogen.
Air olahan/efluen, yakni air yang keluar setelah proses khlorinasi dapat langsung dibuang ke sungai atau saluran umum. Dengan kombinasi proses anaerob dan aerob polutan organik seperti zat organik (BOD, COD), amonia, deterjen, padatan tersuspensi (SS), phospat dan lainnya dapat terurai secara maksimal.
Biocleaner
Biocleaner, Telah hadir, Sistem Terbaru Teknologi Mutahir dalam Sistem Pengolahan Air Limbah,baik itu Air limbah domestik dan air limbah Industri. STP, dan WWTP. yang Revolusioner serta Ramah Area dan lingkungan (Green). Di tengah sistem pengolahan air yang ada saat ini cenderung mahal karena diolah secara kimiawi serta berharga besar di pasaran, kini muncul dan telah hadir teknologi terbaru BioCleaner.
Biocleaner adalah teknologi terbaru di bidang Waste Water Preatment (WWT) – Sewage Treatment Plant (STP) yang telah mendapatkan green patent technology dari USA No: 8066873 B2. Biocleaner berhasil melakukan riset dengan mengumpulkan berbagai type bakteri mikroorganisma yang bersifat anaerobic, fakultative dan aerobic yang di perlukan untuk mengolah limbah organik yang ada di dalam waste water treatment system.Teknologi BioCleaner mampu mengobati semua jenis sampah organik termasuk sektor perumahan, komersial, industri dan kota. BioCleaner berbeda dengan water cleaning trearment system lainnya yang secara tetap memproduksi mikroba-mikroba baik, sehingga menghilangkan kebutuhan dan untuk menambahkan mikroba baru setiap hari. Mikroba bersifat alami dan belum dimodifikasi secara genetis. Mikroba aman dari patogen atau dari risiko mutasi. Hanya mikroba yang diklasifikasikan oleh US Center for Disease Control and Prevention (CDC) as BioSafety Level 1 digunakan dalam BioCleaner.
Keunggulan Teknologi Biocleaner dibandingkan Biological Treatment pada umumnya
Satu unit BioCleaner mampu mengolah air limbah organic dengan design 80 – 150 kg.BOD/hari dengan berbagai kelebihan sebagai berikut :
Akan meningkatkan kualitas effluent secara significant
Mudah untuk di geser dan di pindahkan sesuai dengan kebutuhan bakteri BioCleaner yang akan memakan bio solid yang terbentuk, sehingga praktis tidak memerlukan penanganan lumpur yang berarti. Sisa padatan anorganik bisa di ambil setiap 3 – 5 tahun sekali.
Bakteri BioCleaner juga akan memakan ammonia yang ada sehingga isu ammonia dapat teratasi dengan baik.Teknologi ini menggunakan total energi yang sangat rendah, berdasarkan pengalaman teknologi BioCleaner hanya membutuhkan 0,24 kW/m3 jauh lebih rendah di bandingkan teknologi extended aeration yang umumnya membutuhkan energi hingga 3 kW/m3. Dengan kualitas hasil effluent yang sangat jernih, maka sangat mudah di pergunakan untuk recycle system, misalnya sebagai pendingin cooling system AC (air conditioning), flushing toilet, gardening – siram tanaman dll.
Moving Bed Biofilm
Air filtrat dari proses pre-treatment kemudian diumpan menuju bak Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) untuk melalui proses biologi. Fungsi dari proses biologi adalah menurunkan nilai Chemical Oxygen Demand (COD) – Biological Oxygen Demand (BOD) dalam air limbah. Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) merupakan teknologi advance pengolahan limbah secara biologi. Keunggulan dari Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) adalah hematnya area yang digunakan selain itu juga sangat sedikit menghasilkan lumpur karena tempat tinggal bakteri berkembang yang semula berada di lumpur digantikan dengan media-media yang ada di dalam bak. Bakteri berkembang dengan cara menempel pada media atau disebut dengan attachment growth.
Media yang digunakan dalam Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) merupakan media yang memiliki luas permukaan yang sangat besar yaitu 20.000 m2/m3 media. Media ini dinamakan dengan GUSSE MEDIA BIOCARRIER dan ini berasal langsung dari Jerman. Media ini dilindungi dengan karbon aktif untuk menghindarkan bakteri dari protensi keracunan. Kandungan beracun akan diserap oleh karbon aktif sehingga bakteri tidak terganggu kinerjanya dalam menurunkan nilai COD-BOD air limbah.
Bak MBBR merupakan proses pengolahan limbah aerobic, dimana perlu menambahkan udara ke dalam bak guna menunjang pertumbuhan bakteri aerobic. Dalam bak terinstall fine bubble diffuser dengan supply udara dari blower. Pemilihan diffuser type fine bubble difungsikan guna oksigen lebih mudah terlarut dalam air karena udara yang dikeluarkan sangat halus.
Dalam bak ini ditambahkan pula nutrisi sebagai asupan mikro nutrient bagi bakteri. Nutrisi ini menjadi penting karena selain makro nutrisi yang berasal dari air limbah, bakteri juga membutuhkan mikro nutrisi untuk mengoptimalkan pertumbuhan bakteri dalam bak Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR).
Upflow Anaerobic Sludge Reaktor Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB)
Reaktor Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB) merupakan teknologi pengolahan air limbah dengan metode anaerobik yang telah diakui manfaatnya. Kelebihan reaktor UASB dibandingkan dengan metode anaerobik dan aerobik yang lain adalah pemanfaatan energi yang rendah dan ramah lingkungan, kebutuhan ruang yang minimal, dan biaya operasional serta pemeliharaan yang rendah. Beberapa parameter utama yang mempengaruhi proses pengolahan UASB antara lain parameter suhu, Hydraulic Retention Time (HRT), Organic Loading Rate (OLR), pH, granulasi, dan mixing. Salah satu produksi biogas yang dihasilkan dari pengolahan air limbah dengan reaktor UASB adalah hidrogen. Langkah-langkah posttreatment setelah pengolahan dengan reaktor UASB merupakan hal yang perlu diperhatikan agar kualitas efflluen yang dihasilkan sesuai dengan standar yang berlaku. Penggunanaan UASB ini sangat baik jika nilai dari COD-BOD air limbah sangatlah tinggi. Kelebihan lain jika menggunakan tangki UASB untuk beban COD-BOD tinggi adalah gas methan yang dapat di ubah menjadi energi listrik
Sludge atau lumpur merupakan salah satu buangan dari sebuah industri. Lumpur yang merupakan limbah industri ini bisa berbahaya bagi lingkungan. Gusse akan melakukan identifikasi dan penanganan yang komprehensif dalam penenganan limbah ini.
Tempat pengolahan lumpur yang berasal dari system pengolahan air limbah. Lumpur sebelumnya akan ditampung ke dalam sludge holding tank. Fungsi penglahan lumpur ini adalah mengurangi kadar air yang bercampur dengan lumpur. GUSSE memasang unit pengolahan lumpur yaitu :
Sludge Drying Bed
Sludge Drying Bed (SDB) merupakan proses pengolahan lumpur yang dihasilkan dalam proses pengolahan air dan air limbah. SDB ini dipasang dalam luasan area yang besar sehingga lumpur akan memiliki permukaan yang luas untuk kemudian mengalami proses evaporasi. Kandungan air yang bercampur dalam lumpur akan menguap menuju atmosfer dengan bantuan sinar matahari langsung. Proses pengolahan lumpur dengan menggunakan SDB ini sangat cocok diaplikasikan pada daerah yang masih memiliki area yang luas. Sistem pengolahan yang memanfaatkan sinasr matahari langsung membuat teknologi ini sangat murah. Lumpur yang telah mengering kemudian disisihkan dan dikumpulkan dalam karung-karung.
Filter Press
Alat industri yang digunakan untuk proses pemisahan padat/cair. Dengan prinsip kerja nya menekan lumpur dengan tekanan tinggi. Saringan yang digunakan berbahan kain dengan serat khusus sehingga lumpur tidak menempel dan menyumpat area penyaringannya. Proses alat ini menggunakan system batch dengan biaya hitungan cycle.
Belt Press
Belt press merupakan alat industry yang digunakan untuk proses pemisahan padat/cair. Proses pemisahan ini dilakukan dengan melewatkan lumpur yang masih bercampur dengan air ke dalam lembaran kain yang saling menggulung satu dengan lainnya. Terdapat banyak tingkatan gulungan sampai akhirnya kadar air yang dihasilkan minim.
Keuntungan dari penggunaan belt press adalah waktu dan shutdowb yang cepat, proses berjalan cepat dan juga bersifat kontinyu. Selain itu alat ini juga mudah dalam perawatan dan memiliki umur yang panjang. Biaya operasional dan biaya investasi yang rendah menjadi alasan alat ini banyak digunakan.
Screw Press
Screw press merupakan alat yang digunakan untuk meningkatkan kandungan solid content. Lumpur yang tadinya memiliki solid content rendah akan meningkat melalu proses screwing menggunakan screw press. Lumpur ditekan oleh screw yang digerakkan oleh motor dengan kecepatan dan pressure tertentu hingga di dapatkan nilai solid content yang diharapkan di bagian outlet alat screw press. Air yang telah ditekan akan mengalir ke bagian bawah tangki dan dialirkan kembali menuju proses pengolahan.
Dehydrator
Dehydrator merupakan peralatan proses pengeringan sludge dengan melakukan thickening dan dewatering. Thickening merupakan proses pemadatan sludge untuk mengurangi kandungan air dalam sludge sedangkan dewatering merupakan proses pengeringan dengan atau tanpa media pemanas untuk mengurangi kandungan air dalam sludge.
Incenerator
Insinerasi atau pembakaran digunakan untuk rentang yang sangat luas sebagai pengolahan limbah. Insinerasi itu sendiri umumnya hanya satu bagian dari sistem pengolahan limbah kompleks untuk manajemen keseluruhan dari berbagai limbah yang timbul dalam masyarakat.
Tujuan dari pembakaran sampah adalah untuk mengolah limbah sehingga dapat mengurangi volume dan bahayanya, selain itu juga dengan menangkap atau menghancurkan zat berbahaya yangmungkin dilepaskan selama pembakaran. Proses insinerasi juga dapat merupakan sarana yang memungkinkan untuk pemulihan energi, mineral atau kandungan kimia dari limbah.Insineratorterdiri dari berbagai jenis tungku dan ukuran serta kombinasi pengobatan pra dan pasca-pembakaran. Ada juga tumpang tindih antara desain pilihan untuk limbah padat perkotaan, limbah berbahaya dan limbah lumpur insinerasi.
Insinerator biasanya dirancang secara umum untuk pembakaran oksidatif penuh dengan kisaran suhu 850 °C – 1.400 °C. Ini mungkin suhu di mana proses kalsinasi dan mencair juga dapat terjadi. Gasifikasi dan pirolisis merupakan perlakuan termal alternatif yang membatasi jumlah udara pembakaran utama untuk mengubah sampah menjadi gas proses, yang dapat digunakan sebagai bahan baku kimia atau dibakar untuk pemulihan energi. Namun, dibandingkan dengan pembakaran, penerapan sistem ini masih rendah dan kesulitan operasional dilaporkan di beberapa instalasi.Aktivitas pada instalasi insinerator limbah dapat dicirikan sebagai berikut: pengiriman limbah, penyimpanan, pretreatment, pemulihan insinerasi / energi, pengendalian emisi gas buang,residu padat manajemen, dan pengolahan air limbah. Sifat limbah masukan akan memiliki dampak yang signifikan terhadap bagaimana setiap komponen dirancang dan dioperasikan.
Limbah umumnya bahan yang sangat heterogen, terdiri terutama dari zat organik, mineral, logam dan air. Selama pembakaran, gas buang akan berisi sebagian besar energi bahan bakar yang tersedia sebagai panas.
Dalam sepenuhnya insinerasi oksidatif, konstituen utama dari gas buang adalah uap air, nitrogen, karbon dioksida dan oksigen. Tergantung pada komposisi bahan yang dibakar, kondisi operasi dan sistem pengendalian emisi gas buang dipasang, gas asam (sulfur oksida, nitrogen oksida, hidrogen klorida), partikulat (termasuk partikel-terikat logam), dan berbagai senyawa organik yang mudah menguap, serta logam yang mudah menguap (seperti merkuri) yang dipancarkan. Pembakaran limbah padat perkotaan dan limbah berbahaya juga telah terbukti mengarah pada pembentukan yang tidak disengaja dan pelepasan polutan organik yang persisten (PCDD / PCDF, PCB, HCB). Selain itu potensi untuk melepaskan bifenil dibenzo-p-dioxin (PBDD) dan bifenil dibenzofuran (PBDF). Pembentukan senyawa tersebut biasanya meningkat secara substansial dalam instalasi yang dirancang atau dioperasikan dengan buruk.
Tergantung pada suhu pembakaran selama proses insinerasi, logam mudah menguap dan senyawa anorganik (misal; garam) seluruhnya atau sebagian akan menguap. Material tersebut berpindah dari input limbah ke gas buang dan fly ash. Residu mineral fly ash dan bottom ash akan terbentuk. Proporsinya tergantung dari tipe limbah yang masuk dan desain proses insinerasi.Rilis lainnya adalah residu dari pengolahan gas buang dan polishing, filter cake dari pengolahan air limbah, garam dan lepasan zat ke air limbah.
Biogas merupakan bahan bakar gas (biofuel) dan bahan bakar yang dapat diperbaharui (renewable fuel) yang dihasilkan secara anaerobic digestion atau fermentasi anaerob dari bahan organik dengan bantuan bakteri metana seperti Methanobacterium sp. Bahan yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan biogas yaitu bahan biodegradable seperti biomassa (bahan organik bukan fosil), kotoran, sampah padat hasil aktivitas perkotaan dan lain-lain. Akan tetapi, biogas biasanya dibuat dari kotoran ternak seperti sapi, kerbau, kambing, kuda, dan lain-lain. Kandungan utama biogas adalah gas metana (CH4) dengan konsentrasi sebesar 50-80 vol. Gas dalam biogas yang dapat berperan sebagai bahan bakar yaitu gas metana (CH4), gas Hidrogen (H2), dan gas Karbon monoksida (CO). Metana (CH4) adalah komponen penting dan utama dari biogas karena merupakan bahan bakar yang berguna dan memiliki nilai kalor yang cukup tinggi, mempunyai sifat tidak berbau dan tidak berwarna. Jika gas yang dihasilkan dari proses fermentasi anaerobik ini dapat terbakar, berarti mengandung sedikitnya 45% gas methan. Untuk gas murni (100%) mempunyai nilai kalor 8900kkal/m3. Nilai kalor yang tinggi, biogas dapat digunakan untuk pembangkit listrik skala besar, keperluan memasak, penerangan dana sumber pada penggerak mula (prime mover).
Gas alam adalah sumber energi yang berasal dari fosil-fosil tanaman, hewan, dan mikroorganisme yang terperangkap serta tersimpan dalam lapisan bumi selama ribuan hingga jutaan tahun. Gas alam juga sering kali ditemukan bersama minyak bumi di ladang minyak dan gas alam.
Keberadaannya memiliki beragam manfaat yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Bahkan banyak negara di dunia mengandalkan gas alam sebagai sumber utama energi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebagai salah satu sumber energi yang sangat bersih dan efisien, gas alam digunakan di berbagai sektor, termasuk industri, pembangkit listrik, rumah tangga, serta transportasi.
Gas alam dapat dibakar langsung untuk menghasilkan panas atau digunakan pada pembangkit listrik guna menghasilkan energi listrik. Selain itu, gas alam dapat diolah menjadi bahan bakar cair, seperti Liquefied Petroleum Gas (LPG), Liquefied Natural Gas (LNG), atau dikompresi menjadi compressed natural gas (CNG) untuk digunakan sebagai bahan bakar kendaraan.
Gas alam memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Ada beberapa gas alam yang dapat ditemukan serta diolah menjadi beberapa jenis bahan bakar, seperti LNG, LPG, hingga CNG. Berikut ini beberapa perbedaan ketiganya.
1. LNG (Liquefied Natural Gas)
LNG merupakan bentuk gas alam yang biasanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif. Gas alam jenis ini memiliki sifat-sifat khusus, seperti tidak berbau, tidak korosif, tidak mudah terbakar, dan tidak beracun. Salah satu keunggulan utama LNG adalah kemudahan dalam proses penyimpanannya sehingga transportasi dari satu fasilitas pengolahan ke fasilitas lain dapat dilakukan dengan mudah.
LNG terdiri atas gas metana dengan komposisi sekitar 90 persen metana (CH4), yang diubah menjadi bentuk cair dengan menurunkan suhunya menjadi -163 derajat Celsius pada tekanan atmosferis. Proses ini mengurangi volume gas menjadi sekitar 600 kali lebih kecil. Penyusutan volume ini memudahkan transport LNG dalam jumlah yang lebih besar.
LNG diangkut melalui kapal menuju terminal LNG dan disimpan dalam tangki dengan tekanan atmosferis. Kemudian LNG diubah kembali menjadi gas dan dialirkan melalui sistem transmisi. Meski begitu, ada beberapa kekurangan LNG, antara lain penggunaannya memerlukan infrastruktur yang kompleks.
2. LPG (Liquefied Petroleum Gas)
Gas alam jenis LPG paling populer di masyarakat karena digunakan secara luas sebagai bahan bakar untuk memasak dan sebagai isi korek api. Gas ini terdiri atas komponen propana (C3H8) dan butana (C4H10). LPG dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, seperti LPG propana, LPG butana, dan LPG campuran yang merupakan kombinasi kedua jenis tersebut.
LPG dihasilkan melalui proses penyulingan minyak bumi atau melalui kondensasi gas bumi dalam kilang pengolahan gas alam. Pencairan gas alam menjadi bentuk cair (LPG) bertujuan mempermudah pengangkutan ke konsumen karena volume LPG jauh lebih kecil dibanding volume gas alamnya. Untuk menjaga agar LPG tetap berada dalam keadaan cair pada suhu kamar, LPG disimpan dalam tangki bertekanan (pressurized tank).
Jika dilihat dari sifatnya, LPG berbeda dengan LNG karena lebih mudah terbakar dan mudah meledak jika terjadi kebocoran atau paparan panas ekstrem. Karena itu, perlu ada perhatian ekstra dalam penanganan, penyimpanan, serta penggunaan LPG untuk mencegah kecelakaan yang dapat membahayakan jiwa dan harta benda.
3. CNG (Compressed Natural Gas)
CNG merupakan jenis gas alam yang dikompresi pada tekanan tinggi sehingga volumenya menjadi lebih kecil, sekitar 1/250 dari volume gas pada keadaan standar. Kompresi gas alam menjadi CNG bertujuan agar jumlah pengangkutannya lebih banyak sehingga memungkinkan transportasi yang efisien.
Berbeda dengan LPG, CNG tidak berbau dan tidak korosif. Namun penyimpanan CNC membutuhkan ruang yang luas dengan tekanan yang sangat tinggi untuk menjaga kemurniannya. CNG banyak dimanfaatkan untuk keperluan industri gas.
Seperti pengangkutan gas alam dalam bentuk LNG, pengangkutan CNG memerlukan fasilitas pengiriman dan penerimaan. Saat ini, pengangkutan CNG dilakukan menggunakan trailer. Proses transportasi CNG memerlukan tiga jenis fasilitas, yaitu fasilitas pengiriman (mother station), fasilitas transportasi, dan fasilitas penerimaan (daughter station).